Rabu, 03 Juli 2013

Dinamika Skripsi


Luar biasa rasanya, itu yang dikatakan hati saya ketika sedang dalam tekanan. Saya ingin menceritakan tentang kesulitan dalam menjalankan tugas. Mungkin ini merupakan hal yang sudah umum tapi bagi saya tentu saja ini adalah pengalaman pertama. Yaitu menyusun Skripsi.
Itu yang saya rasa dalam hati dan terucap berkali kali dalam hati pula, luar biasa. Namun yang saya maksud luar biasa adalah tak lain tak bukan adalah luar biasa sulitnya. Entah apa yang dikatakan orang yang beranggapan bahwa skripsi Fakultas Ekonomi di Universitas tempat saya kuliah yaitu di Universitas Pekalongan itu relatif lebih mudah dibandingkan fakultas lain, tapi tetap saja tugas yang satu ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak persyaratan, kriteria, dan juga teori yang kompleks. Mungkin anggapan mudah itu keluar dari orang yang menjual jasa skripsi. Sayangnya banyak diantara mahasiswa yang memakai jasa tersebut demi mengejar gelar sarjana yang diimpikan. Menyusun skripsi itu perlu idealisme tersendiri, tentu saja idealisme seorang mahasiswa pada umumnya dan idealisme sebagai "agent of change".
Saat ini saya berada di tengah proses pembuatan skripsi. Banyak hal yang saya alami dari awal penyusunan skripsi ini. Mulai dari rencana sampai tahap pengolahan data. Mahasiswa harus tahu tiap-tiap tahapan atau bab dalam skripsi. Masing- masing memiliki kesulitan tersendiri untuk dilalui. Salah satu kesulitan itu adalah pada tahap pengumpulan data. Proses ini memerlukan persiapan yang matang dan usaha pencarian yang "all out". Beberapa waktu yang lalu pada proses pengumpulan data, saya benar-benar merasa pikiran saya terkuras. Hampir saya menyerah karena berbagai hambatan yang muncul di awal dan di tengah-tengah proses itu. Mulai dari masalah teknis dan masalah yang mendasar. Masalah teknis yang sering terjadi diantaranya komputer lemot dan sering "not responding" dan kesalahan karena ketidaktelitian saya dalam memasukkan data. Dan juga kesalahan mendasar seperti salah persepsi terhadap data tertentu yang dimaksudkan dalam penelitian. Kesalahan persepsi sering terjadi karena banyaknya data yang tersedia yang memiliki kemiripan satu sama lain tiap instrumen, terutama bagi mahasiswa manajemen keuangan. Sampai saat ini pula saya belum menyelesaikan proses tahap lima skripsi saya. Dikarenakan faktor-faktor di atas yang saya ceritakan. Namun itu semua tidak boleh mematahkan semangat peneliti. Karena itulah penelitian, terkadang ada saja tantangan yang tidak terduga. Tugas sang peneliti dari tahap awal adalah merencanakan dengan matang untuk mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang tidak terduga tersebut. Namun apabila sudah dipersiapkan sesuai prosedur tetap saja ada hal yang muncul menghambat penelitian saat itu peneliti benar-benar diuji untuk tetap berpikir dengan jernih bagaimana penelitian tetap berjalan dan sekaligus menyelesaikan permasalahan yang muncul secara bersamaan. Bagaimanapun penelitian harus tetap berjalan seberapa besar pun tantangan yang dihadapi. Karena penelitian dihadapkan dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Dengan tenggat waktu yang ada peneliti dituntut untuk berimprovisasi bagaimana memecahkan permasalahan demi permasalahan dalam tiap tahap penyusunan skripsi. Apabila peneliti senantiasa menjalankan penelitiannya dan tetap semangat secara langsung hal itu berdampak pada psikologi. Hal itu akan menjadi tambahan moral kepada seorang peneliti dan benar benar akan mendapat karakter peneliti yang nantinya akan berguna dalam kehidupan sehari-hari yang tidak jauh dari permasalahan. Mungkin hampir sama dengan seorang karyawan yang mendapat penghargaan atas kinerjanya yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar